GASIKAN: Warga mengambil kebutuhan dapur di Jogo Tonggo Masjid Al-Iman Kebokura. (FIJRI/RADARMAS)
SUMPIUH-Sekitar pukul 06.00 pagi di Masjid Al-Iman Kelurahan Kebokura Kecamatan Sumpiuh. Enam orang perempuan sibuk memilah dan membungkus berbagai macam kebutuhan dapur.
Komoditas berdatangan dari donatur. Dari sayur mayur, lauk pauk, beras, minyak goreng, bumbu dapur, jajanan pasar dan lainnya.
Di saat bersamaan, di luar masjid, warga sudah menunggu. Hendak mengambil kebutuhan dapur yang sedang dikemas.
“Sebagian warga datang lebih awal di saat kami masih membungkusi sembako,” ujar Marbot Masjid Al-Iman Suparman, Jumat (20/5).
Di masa pandemi corona virus yang terus melandai. Jogo Tonggo sembako cantel tetap diminati warga.
Ketika pengelola menata bungkusan yang masing-masing berisi tiga macam di meja. Warga langsung menyerbu. Bahkan hanya dalam waktu kisaran tiga puluh menit, ludes.
Baru-baru ini, pengelola sembako cantel mengubah pola. Sebagaimana nama kegiatan, berbagai macam kebutuhan dapur dicantel pada paku.
Namun, setelah melalui proses pengamatan. Sembako gratis tidak terdistribusi secara merata. Sebab, ada yang mengambil lebih dari seharusnya.
Sehingga, sembako cantel habis lebih cepat. Sedangkan banyak warga tidak kebagian.
“Sekarang kami tidak lagi mencantel. Kebutuhan dapur yang sudah dibungkus plastik ditata di meja di serambi masjid. Warga yang mengambil juga dipantau untuk kebaikan bersama. Agar yang datang kebagian semua,” papar Suparman.
Rata-rata terdapat hingga 250 bungkus sembako yang terdistribusi ke warga. Tidak hanya warga di lingkungan sekitar masjid yang mengambil. Warga dari luar kelurahan juga memanfaatkan keberadaan jogo tonggo. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn