LAMPUNG SELATAN – Gunung api anak krakatau semburkan lava dari bibir gunung saat erupsi pada Jumat (22/4).
Lansir laman magma.esdm.go.id disebutkan erupsi pertama terjadi pada pukul 00:49 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 657 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi 79 detik.
Lalu erupsi kedua terjadi pada pukul 01:45 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 757 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 48 detik.
Erupsi ketiga terjadi pukul 02:37 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak (± 1657 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 45 detik.
Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada Jumat, 22 April 2022, pukul 17:48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 957 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 0 detik. Rekomendasi masyarakat ataupun wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Lalu pada Jumat sekira pukul 21.00 lava hingga saat ini lava masih terus keluar. Menurut Andi dari Pos Gunung api anak karakatau, keluarnya lava Ini hanya terjadi disekitar gunung api anak Krakatau.
“Ini hanya disekitar gunungnya saja. Namun, kita harus waspada sama debu vulkaniknya, itu juga tergantung arah angin dan besarnya letusan,” katanya.
Sementara itu Rahmatullah warga Pulau Sebesi, Lampung Selatan mengatakan bahwa gunung api anak krakatau menyemburkan lava sejak hari ini.
“Kalau asapnya (asap erupsi) sudah dari kemarin-kemarin,” katanya.
Rahmat mengungkapkan lava yang keluar sangat jelas. Pasalnya, saat itu ia sedang berada di tengah laut.
“Ya, warga sini biasa saja. enggak panik, untuk selanjutnya belum ada pemberitahuan lagi,” katanya. (mcr32/jpnn)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn