JENGUK KORBAN : Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Buayan Purwono saat menjenguk Juni, yang menjadi korban pembacokan.ISTIMEWA
KEBUMEN – Nasib malang dialami oleh Juni Setyani (13) yang merupakan siswi Kelas 6 SD Negeri 1 Nogoraji Kecamatan Buayan. Pasalnya saat berangkat sekolah, Warga RT 3 RW 4 ini menjadi korban kekerasan oleh seorang pemuda berinisial WT alias GR (28), Senin (24/9) sekitar pukul 06.30 WIB.
Kejadian berawal saat Juni berangkat sekolah bersama temannya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD. Di jalan area persawahan sekitar 300 meter dari sekolah, tiba-tiba Juni dihadang oleh WT yang merupakan warga Desa Banyumudal Buayan. Entah karena persoalan apa tiba-tiba saja, WT melayangkan sabit yang digenggamnya. Sabit mengenai bagian belakang leher Juni sebelah kanan.
Akibat sabetan sabit itu, Juni yang merupakan anak ke 4 Jumadi (50) mengalami luka yang cukup serius dibagian leher belakang persis dibawah telinga. Melihat hal tersebut, teman Juni pun lari sambil menangis dan meminta tolong kepada warga. Beruntung warga cepat datang dan melarikan Juni ke rumah sakit. “Hingga kini polisi masih mendalami modus dan mengejar pelaku,” tutur Kapolsek Buayan AKP Aryo Winarto SH melalui Kanit Reskrim Aiptu Setiono, saat ditemui wartawan di kantornya.
Aiptu Setiono menjelaskan, setelah mengetahui peristiwa tersebut, Jajaran Polsek Buayan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ditemukan sabit yang digunakan pelaku dan sandal jepit yang diduga milik pelaku serta ceceran darah korban. Barang bukti berupa sabit dan sandal kini diamankan di Polsek Buayan. “Selain itu polisi juga telah meminta keterangan dari empat orang saksi,” jelasnya.
Setelah melukai korban, lanjut Aiptu Setiono, pelaku langsung melarikan diri. Hingga kini polisi terus melakukan pemburuan. Dari informasi yang dikumpulkan, meski pelaku dan korban berbeda desa, namun dipastikan korban mengenal pelaku, begitu pula sebaliknya. “Saat ini korban masih dirawat di Rumah Sakit Purbowangi,” jelasnya.
Saat Wartawan koran ini yang datang ke RS Purbowangi Buayan, oleh petugas tidak diperbolehkan bertemu dengan pihak keluarga korban. Kendati demikian saat dihubungi via phone, salah satu kerabat korban Karsini (34) menyampaikan, jika Juni sempat mengalami pingsan akibat luka yang dideritanya. Bahkan sebelum mendapatkan perawatan medis luka bekas sabetan sabit itu terus mengeluarkan darah. “Tadi dia sudah sadar,” ujarnya.
Karsini lantas menceritakan mengenai kejadian yang menimpa Juni tersebut. Menurutnya Kejadian berawal saat korban bersama teman sekolah. Dalam perjalanan, di tengah areal persawahan, pelaku tiba-tiba datang. Kala itu pelaku sempat mengejar Juni dan kemudian menyabetkan celurit yang dibawanya hingga mengenai leher. “Keluarga baru tahu kejadian itu setelah teman korban memberitahu ke rumah,” katanya.
Kejadian itu, Sontak membuat Jumadi kaget bukan kepalang. Pihaknya pun bergegas mendatangi lokasi. “Juni lantas dibawa menggunakan angkutan umum ke RS Purbowangi Buayan,” paparnya.
Atas kejadian tersebut pihak keluarga berharap pelaku dapat diamankan polisi. Selain itu pelaku juga harus bertanggungjawab dan dihukum seadil-adilnya. (mam)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn