LANGGANAN : Gerumbul Karet, Kelurahan Sumpiuh merupakan langganan yang membutuhkan karung plastik untuk jebol tanggul. (FIJRI/RADARMAS)
SUMPIUH – Pada tahun 2021 lalu, wilayah timur Banyumas termasuk minim kejadian bencana alam. Sehingga, stok karung plastik di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum masih tersisa banyak.
Kepala UPTD PU Wilayah Sumpiuh, Edy Furyanto mengatakan, tiga kecamatan yakni Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak relatif kondusif dari bencana alam hingga pergantian tahun 2022.
“Pada 2021, tidak membutuhkan banyak karung plastik untuk penanganan darurat bencana alam,” kata Edy, Rabu (26/1).
Tercatat pasokan karung plastik dari dinas sebanyak 4000 lembar ke UPTD PU Wilayah Sumpiuh pada tahun 2021. Dari jumlah tersebut hanya terpakai 1650 lembar. Dengan demikian, masih terdapat karung plastik 3350 lembar sampai akhir tahun 2021.
Selama 2021, terdapat beberapa desa di tiga kecamatan yang meminta karung plastik. Wilayah Sumpiuh antara lain Kuntili, Kecila, Selandaka dan Kelurahan Sumpiuh.
Desa di wilayah Kemranjen yang mengajukan permintaan karung plastik tercatat hanya Kecila. Sedangkan di wilayah Kecamatan Tambak adalah Karangpetir, Karangpilang dan Pesantren.
Mayoritas desa/kelurahan yang meminta karung plastik ke UPTD untuk penanganan sementara tanggul sungai. Diantaranya karena longsor dan jebol.
“Semoga sampai puncak musim penghujan nanti di wilayah timur Banyumas tetap kondusif dari bencana alam. Sudah merasakan parahnya terdampak bencana di tahun sebum 2021 dan menghabiskan banyak sekali karung plastik,” papar Edy.
Sementara itu, di awal tahun 2022 ini, Desa Kuntili mengajukan permintaan karung plastik sebanyak 100 lembar dan sudah tersalurkan. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn