Monitoring minyak goreng curah yang dilakukan oleh tim gabungan.
PURBALINGGA – Stok minyak goreng curah dan kemasan di kabupaten Purbalingga diklaim masih aman. Selain itu, harga jual juga masih wajar. Hal itu, berdasarkan hasil Tim Monitoring Distribusi Minyak Goreng Curah Kabupaten Purbalingga ke sejumlah distributor, kemarin.
“Baik minyak goreng kemasan maupun curah saat ini stoknya cukup. Kami sudah komunikasi dengan dua distributor. Mereka menyatakan siap melayani permintaan minyak goreng berapapun jumlahnya,” kata Wasis Pambudi, Kepala Bidang Perdagangan Dinperindag Kabupaten Purbalingga.
Dijelaskan olehnya, tim akan terus melakukan pemantauan ketersediaan stok dan kestabilan harga minyak goreng di Purbalingga. Selain untuk memastikan ketersediaan stok dan kestabilan harga migor curah di pasaran, monitoring ini juga bertujuan untuk memastikan status level distributor migor curah yang ada di Purbalingga.
Diungkapkan olehnya Dinperindag berharap harga minyak goreng di Purbalingga berangsur stabil. Meski diakui masih terdapat pengecer yang menjual diatas eceran tertinggi (HET).
Namun hal itu, karena jarak yang jauh dari pusat distribusi. Dia menegaskan, pihaknya akan terus kami kawal agar tidak ada lagi pengecer yang menjual diatas HET.
“Harapannya di pengecer nanti dijual ke konsumen maksimal Rp 15.500 per kilogram untuk minyak goreng curah. Di Bobotsari menemukan harga tertinggi sampai ke konsumen Rp16 ribu. Namun, itu disebabkan lokasinya yang jauh,” lanjutnya.
Dia menambahkan, di Kabupaten Purbalingga saat ini diketahui ada 8 distributor migor curah yang ada di Purbalingga.
“Ada dua distributor kategorinya besar yaitu CV Mascot dan CV Sumber Alam. Keduanya merupakan distributor level 2,” tambahnya.
Selain itu juga ada enam distributor level 3, yakni Toko Sari Wangi, Toko Pramoda, Toko Slamet, Toko Rahayu, Toko Ragil Wangi dan Toko Safari.
Salah satu distributor minyak goreng Sungkono mengatakan, saat ini stok minyak goreng curah ditokonya masih aman. Dia menjual minyak goreng curah dikisaran harga Rp 14.500 per kilogram, masih dibawah harga HET, yang ditetapkan pemerintah. (tya)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn