PURWOKERTO – Tim Satgas Hiswana Migas Banyumas bersama Bagian Pemerintahan Setda Banyumas melakukan pengecekan langsung terhadap tabung elpiji 3 kilogram yang dilaporkan bermasalah, Kamis (27/10) kemarin, di Kelurahan Bobosan Kecamatan Purwokerto Utara.
Kabag Perekonomian Setda Banyumas Sugiyanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan sejak Rabu (26/10) lalu, terutama saat muncul informasi ada tabung elpiji yang bermasalah. Pengecekan dilanjutkan Kamis kemarin bersama tim satgas.
“Dari pengecekan, informasi berkaitan dengan tabung yang bermasalah ternyata tidak terbukti, karena saat dicek semua tabung normal dan nyala api juga stabil,” jelasnya.
Menurutnya, kebanyakan tabung elpiji yang dikeluhkan bermasalah merupakan tabung elpiji jenis baru. Sehingga masih banyak masyarakat yang belum tahu dan mengira tabung tersebut tidak resmi. Berkaitan dengan hal itu, pemkab bersama Hiswana Migas akan masif melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Sugiyanto menceritakan kronologi permasalahan tersebut. Dari laporan yang diterima, salah seorang warga yang baru membeli tabung elpiji 3 kilogram, langsung menjajalnya di rumah namun belum berhasil. Sehingga memanggil tukang servis kompor.
Dari pengakuan tukang servis, kemungkinan tabung berisi air. Kemudian dicoba lagi ke tetangganya, ternyata berhasil namun setelah lima menit mati lagi. Sehingga masayrakat percaya kalau tabung berisi air.
“Dari kejadian tersebut, saya berharap masyarakat dapat segera melaporkan ke tim satgas ataupun pemkab, sehingga tidak terjadi kepanikan di masyarakat,” tegasnya.
Tim Satgas Arif Satria Wibowo menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan tim satgas, tidak ditemukan adanya kerusakan tabung dan pengeluaran gas juga dinilai stabil dan normal.
Arif menjelaskan, berdasarkan pengecekan ditemukan fakta bahwa tabung elpiji 3 kilogram yang dilaporkan bermasalah ternyata oleh konsumen diletakkan di tanah tanpa alas, sehingga membuat tabung lembab. Karena lembab, elpiji yang ada di dalam tabung terpengaruh sehingga saat dinyalakan agak sulit.
“Faktor kelembaban dan suhu dingin akan sangat berpengaruh pada kondisi gas di dalam tabung,” jelasnya.
Menurutnya, tabung yang dilaporkan oleh warga merupakan tabung baru yang dikeluarkan Pertamina sehingga warnanya masih mengkilat. Warna tabung yang masih mengkilat jadi berbeda dengan tabung lama yang warnanya sudah mulai memudar.
“Kami sudah mengetes dengan cara mengocok dan membalikkan tabung serta menekan valve. Saat dites, gas masih bisa keluar dengan normal. Saat dinyalakan, api menyala secara normal dalam jangka waktu yang lama. Tidak langsung mati seperti yang dilaporkan,” terang Arif.
Selain tabung diletakkan di tanah tanpa alas, kompor berikut regulator dan selang gasnya juga kurang mendapat perawatan. Sehingga menjadi faktor lain yang menyebabkan gas tidak masksimal. (bay/why/sus)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn