LANGGANAN BANJIR: Evakuasi warga terdampak banjir beberapa waktu lalu di Desa Prembun. (ISTIMEWA)
TAMBAK – Tanggul sungai lazim dimanfaatkan oleh warga untuk tanaman musiman. Ulah warga dapat berdampak buruk di musim penghujan.
Kepala Desa Prembun Kecamatan Tambak Masudi menyayangkan perilaku warga yang tanam pohon di tanggul. Pemerintah desa sedang mengupayakan agar aktivitas tersebut dapat dihentikan.
Warga menjadikan tanggul untuk menanam beragam tanaman musiman. Mulai dari singkong, ubi, lombok dan lainnya.
Oleh karena itu, lahan di tanggul menjadi gembur. Sebab, secara berkala terdapat pengolahan lahan.
“Ketika musim penghujan dan debit air meningkat, tanggul yang gembur longsor mengakibatkan banjir di pemukiman,” ujar Masudi.
Sehubungan dengan hal tersebut, pihaknya koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak. Disebut Masudi, ketika kunjungan ke Prembun beberapa waktu lalu saat banjir. Persoalan tanaman musiman di tanggul dibahas.
Tanggul sebagai bagian dari sungai bukan milik warga. Sehingga, seharusnya tidak menanami.
“Edukasi ke warga agar tidak menanami tanggul lagi. Bagaimana menyadarkan mereka, ada dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tanam di tanggul,” tandas Masudi.
Desa Prembun menjadi salah satu terdampak banjir. Luapan air sungai menggenangi pemukiman. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn