ISTIMEWA
PULANG : Lukman bayi berumur 2 tahun, yang divonis menderita tumor di bagian bokong asal Kecamatan Kesugihan harus dibawa pulang oleh keluarganya dari Rumah Sakit.
CILACAP-Lukman Nurhakim bayi berumur 2 tahun, yang divonis menderita tumor Sarcoma Glutea Dextra di bagian bokong asal Desa Kesugihan Kidul Kecamatan Kesugihan harus dibawa pulang oleh keluarganya dari Rumah Sakit.
Ayah Lukman yang hanya penjual asongan keliling mengaku tidak sanggup lagi membiayai penyakit yang diderita Lukman yang tidak dicover oleh asuransi.
Dari keterangan kerabat Lukman, Dhavinta mengatakan, Lukman sudah mengidap penyakit Sarcoma Glutea Dextra tersebut sudah sekitar satu tahun.
Lukman juga sudah melakukan operasi pengankatan tumor di Rumah Sakit Margono Banyumas dan RS Dadi Keluarga, tetapi hingga kini belum sembuh juga.
“Sampai saat ini Lukman sudah menjalani operasi Sinar yang ke 9,” ujarnya, Kamis (10/10).
Camat Kesugihan Basuki Priyo Nugroho membenarkan informasi tersebut.
Dari informasi yang dia dapat, bayi tersebut sedang dibawa ke sebuah Rumah Sakit di Jogjakarta untuk dilakukan perawatan.
“Sejumlah komunitas rencananya juga akan menggalang dana buat bayi Lukman,” ungkapnya.
Kepala UPTD Puskesmas Kesugihan Adi Wijaya, dari informasi yang dia dapat bayi Lukman saat ini sudah dirujuk ke RS Sardjito Jogjakarta.
“Tindakan baru discan tapi hasil belum ada,” ucapnya.
Hasil pengecekannya, bayi Lukman sudah punya kartu BPJS. Informasi dari keluarga yang didapatkannya, sebelum dirujuk ke RS Sarjito, Lukman berobat di RS Dadi Keluarga, nasihat dokter suruh disinar sampe 12 kali.
“Tapi sekali sinar Rp 1 juta dan tidak ditanggung BPJS. Jadi keluarganya minta bantuan keuangan,” tambahnya.
Terpisah, Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap mengaku belum mendapatkan informasi terkait Lukman tersebut. “Kita belum mendapatkan informasi itu,” jelas Kasi Jaminan Kesehatan dan Mutu Pelayanan Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Cilacap, Hudaefah, kemarin.
Dia mengaku akan mengecek informasi tersebut, dan akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait nomor Kartu Keluarga orang tua bayi tersebut.
“Akan kami cek nomor KKnya di Dinsos, apakah masuk di Basis Data Terpadu (BDT) atau tidak. Dari situ akan diketahui apakah bayi tersebut bisa masuk ke Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau tidak,” ucapnya. (nas/acd)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn