KEBUT: Tim UPTD PU Wilayah Sumpiuh kuras Bendung Petarangan 2 Kemranjen. (ISTIMEWA)
KEMRANJEN – Sebelum musim penghujan berakhir, Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD PU) Wilayah Sumpiuh mengejar pekerjaan kuras bendung.
Menyusul perkiraan puncak musim penghujan antara Januari dan Februari.
Berakhirnya musim penghujan, kuras bendung sudah sulit dilakukan. Sebab, kuras bendung membutuhkan debit air yang cukup untuk membersihkan sedimen.
Salah satu bendung yang dibersihkan adalah Petarangan 2 di Kemranjen. Bendung mendesak untuk dikuras. Karena tinggi sedimen sudah mencapai dua meter.
Mantri Pengairan Teguh Dumadi menjelaskan kuras bendung juga sebagai persiapan dalam menghadapi musim tanam dua, kemarau. Agar air bendung lancar mengalir ke areal persawahan.
“Kuras bendung sekaligus untuk menghadapi masa tanam dua yang sering terjadi kekurangan air. Debit air bendung sudah kecil,” jelas Teguh, Selasa (25/1).
Volume sedimen di hulu bendung hingga 50 kubik. Atau panjang sedimen 5 meter, lebar 5 meter dan tinggi 2 meter. Praktis, berdampak pada pengairan ke areal persawahan ketika tidak dikuras. Terlebih di musim kemarau mendatang.
Mempertimbangkan banyaknya sedimen. UPTD menggunakan mesin pompa air untuk membersihkan. Sehingga, waktu sehari cukup untuk membersihkan bendung dari sedimen.
Sedimen yang lebih tinggi dari postur tim UPTD. Ketika kuras bendung dilakukan secara manual. Maka membutuhkan waktu sampai dua hari.
“Bendung Petarangan 2 untuk mengairi areal persawahan seluas 173,15 hektare di 5 desa di Kemranjen,” rinci Teguh.
Lima desa tersebut adalah Petarangan, Kecila, Alasmalang, Karangjati dan Sibrama. (fij)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn