Warga berebut gunungan berisi sayuran dan buah hasil pertanian saat festival hasil pertanian di alun-alun Purbalingga, Kamis (1/11). AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS
PURBALINGGA – Untuk mengenalkan produk-produk pertanian unggulan di Kabupaten Purbalingga, Pemkab Purbalingga mengadakan Festival Hasil Pertanian, Kamis (1/11) di alun-alun Purbalingga. Kegiatan ini juga diadakan untuk menyebarkan informasi teknologi di bidang pertanian kepada masyarakat.
“Festival ini saya harapkan mampu mengedukasi masyarakat dalam upaya penerapan teknologi pertanian, serta menumbuhkan ekonomi kreatif berbasis pertanian,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Drs Widiono MSi.
Widiono mengatakan, tingkat konsumsi buah dan sayur di masyarakat masih rendah. Untuk itu, pemerintah berkomitmen mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian melalui berbagai program yang sedang berjalan.
“Selain melalui festival, kampanye makan buah dan sayur juga terus dilakukan melalui kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang secara rutin diselenggarakan di tiap-tiap wilayah kecamatan,” terangnya.
Baca:
Tak Kuat Menanjak, Truk Masuk Selokan
Tiga Kali Tidak Setor, Izin Parkir Dicabut
Riuh, Kasus Peluru Nyasar yang Tewaskan Bayi
Festival Hasil Pertanian yang diselenggarakan rutin tiap tahun selain untuk menampilkan produk-produk unggulan hasil pertanian di Kabupaten Purbalingga, juga sebagai upaya mengkampanyekan gemar makan buah lokal, terutama kepada anak-anak.
Festival yang diikuti 18 stan dari berbagai kecamatan, menampilkan berbagai produk unggulan hasil pertanian dan produk olahan hasil pertanian yang dimiliki masing-masing kecamatan.
Sementara itu, konsumsi buah di Kabupaten Purbalingga masih rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengeluaran untuk konsumsi buah pada 2016 rata-rata hanya sebesar Rp 15.433 per kapita per bulan.
Pada tahun 2016, tingkat konsumsi menurun dibanding dengan data tahun 2015 yang sudah mencapai Rp 19.610 per kapita sebulan. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian Ir Lily Purwati pada acara Festival Hasil Pertanian.
“Artinya konsumsi buah masyarakat kita masih rendah. Bahkan masih lebih rendah dibanding dengan konsumsi tembakau dan makanan minuman jadi,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk konsumsi tembakau mencapai Rp 47.625 perkapita sebulan, dan pengeluaran untuk konsumsi makanan dan minuman jadi Rp 97.429 perkapita per bulan. Jika dikonversi, pengeluaran konsumsi buah masyarakat Purbalingga hanya sekira 100 gram perkapita sehari.
Angka ini lebih kecil dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan yaitu sebanyak 400 gram perkapita per hari. (amr/sus)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn