MELINTAS : Sejumlah siswa SMP dengan menaiki sepeda melintas di dekas lokasi tambang pasir di Desa Sidoarjo Kecamatan Sruweng, Kamis (30/10). Lokasi tambang yang semula terdapat lubang yang mengaga kini sudah mulai diratakan kembali.istimewa
KEBUMEN – Lokasi tambang pasir di Desa Sidoarjo Kecamatan Sruweng dikeluhkan warga. Lokasi yang berada di areal persawahan itu ditambang sejak tiga bulan silam membuat warga mengeluh akibat lubang alian pasir menurunkan kandungan air sumur warga.
Informasi yang,berhasil dihimpun Eskpres, penambangan itu berada atas lahan bengkok milik desa dan sebagian lahan warga. dari lokasi tersebut warga mendapatkan intensif seluas 1 ubin diharga Rp 700 ribu rupiah.Namun akibat penggalian dan exsploitasi pasir yang semakin besar dengan menggunakan alat berat membuata warga semakin resah.
“Setiap pagi banyak truk yang datang mengambil pasir, dan ada alat berat untik mengeruk pasir hingga membuat kubangan besar, lubang itu berisi air akhirnya air sumur warga sekitar mulai mengering,” kata rahmat (45) salah satu warga Desa Sidoarjo Kecamatan Sruweng.
Sementara itu, Rahmat mengungkapkan, galian pasir itu setiap harinya dijual satu truknya dengan harga Rp 700 ribu. Sedangkan untuk harga satu bak mobil dihargai Rp 300 ribu.
Tak hanya itu lokasi yang berada di belakang pom bensin Sruweng itu beberapa waktu lalu masih terlihat alat berat. Namun adanya exsploitasi yang berlebihan diinformasikan tambang pasir itu sudah ditutup.
Keresahan warga sekitar terus membara hingga akhirnya warga mendatangi kantor balai desa, pada Kamis (24/10) untuk meminta kepada poihak desa menghentikan aktifitas tambang.
“Beberapa waktu lalu banyak warga sempat ke kantor desa meminta pak kades untuk menghentikan tambang karena warga semakin khawatir lubang bekas galian sangat besar dan membuat air sumur warga mengering karena terserap lubang itu,” ungkap Sutarjo warga lain.
Hingga saat ini dari hasil pantauan wartawan koran ini, sejumlah alat berat dan antrian truk sudah tidak ada di lokasi tambang pasir. Hingga berita ini diturunkan bekum mendapat pernyataan resmi dari pihak kontraktor. (Fur)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn