Pekerja terus menyelesaikan pembuatan tempat penimbunan limbah PLTU Karangkandri. YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS
CILACAP – Meski hasil penanganan dampak pembangunan PLTU Cilacap sudah dipaparkan Rabu (3/10) di Balai Dusun Winong Desa Slarang Kecamatan Kesugihan, masyarakat Winong masih merasa kurang pas.
“Cuma dari kemarin ada perbaikan-perbaikan kolam abu saja. Jadi ketika ada tim investigasi dari Universitas Diponegoro (Undip) pihak PLTU langsung memperbaiki kolam abunya,” ungkap Kordinator Forum Masyarakat Winong Peduli Lingkungan (FMWPL), Riyanto.
Dijelaskannya, masyarakat tetap menginginkan pembuangan fly ash atau kolam abu dan bottom ash dipindah yang tepat berada persis di sebelah pemukiman masyarakat Winong dipindah. Perbaikan kolam abu belum sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat. Keinginan masyarakat tidak ada kolam abu di sebelah pemukiman.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap, Adjar Mugiono mengatakan untuk solusi dari kolam abu, DLH tidak mau tahu. Kurang lebih seminggu harus sudah kosong. Menurutnya, abu fly ash dan bottom ash biasa diambil oleh salah satu perusahaan swasta di Cilacap.
“Perlu diingat bahwa debu fly ash dan bottom ash dari PLTU laku dijual untuk campuran semen. Tetapi masalahnya perusahaan yang selama ini membeli sudah tidak mau lagi membeli,” ungkapnya. (yda)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn