Dugaan Hilangnya Zahra, Siswa Muhi
PURBALINGGA-Hilangnya Zahra Nur Afifah (16) siswa SMA Muhammadiyah Purbalingga yang diduga dibawa kabur teman facebooknya, Wawan Riansyah (25), kini masih buram. Polisi kini telah menetapkan Wawan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).
Berdasarkan keterangan dari berbagai pihak, Wawan dan Zahra sepat jadian (berpacaran,red). Bahkan, Wawan pernah bertemu orang tua Zahra dan menyampaikan maksud untuk meminang Zahra. Namun, hal itu ditolak orangtua Zahra karena Zahra masih bersekolah dan baru kelas 1 SMA.
Sebelum menghilang, Zahra sempat membuat janji bertemu di Alun-alun Purbalingga, Jumat (14/5). Dari keterangan teman main Zahra, Wana Putri Setivani dan lainnya, sebelum meninggalkan rumah, Zahra sempat meminjam tablet temanya. Kebetulan saat itu, Zahra belum log out facebook di tablet milik temannya.
Karena penasaran, teman-temannya membuka pesan yang ada di inbox Zahra. Dalam inbox tersebut, Wawan sempat mengungkapkan keinginannya untuk menikah. Namun, Zahra tidak memberikan kepastian atau kemauannya untuk menikah.
“Hanya dijawab terserah, tidak jelas mau atau tidak,” kata teman mainnya.
Selain ajakan menikah, Wawan juga meminta untuk bertemu Zahra pada hari Jumat (15/5) di Alun- alun Purbalingga. Keduanya sepakat untuk bertemu. “Dari pengakuan Zahra, mereka sudah pacaran meski lewat facebook dan sudah lima bulan jadian,” tambahnya.
Penasaran dengan Wawan, para teman sepermainanya pergi ke Alun-alun Purbalingga untuk melihat pacar Zahra. Sesampainya di Alun-alun ia melihat Zahra dengan pacarnya Wawan sedang duduk bersama. Setelah itu teman-temannya pergi meninggalkan mereka berdua. “Ternyata foto Wawan itu sama dengan foto yang ada di facebook,” katanya.
Di mata teman-temanya Zahra dikenal dengan orang yang pendiam dan disiplin. Selama ini, ia jarang mengeluh dan patuh terhadap orang tuanya. Sehingga, teman-temanya kaget saat Zahra tidak kembali ke rumah.
Hal senada dikatakan ibu korban, Ari Setiningrum. Dia mengatakan, tetangganya yang menjadi pengurus Masjid Agung di alun-alun sempat melihat anaknya sedang menangis di seputar alun-alun. Namun, waktu itu ia tidak sempat menanyakannya lebih jauh.
“Bagaimanapun Zahra anak saya, saya ingin dia kembali,” kata istri Syarif, warga RT 03/03 Gang Blumbang, Purbalingga lor ini.
Selain itu, Ari juga menceritakan, sekitar bulan Maret Wawan sempat datang ke rumahnya dan mengaku sudah dua bulan berpacaran dengan Zahra. Saat itu, Zahra juga memperkenalkan Wawan kepada orang tuanya. “Bicaranya pakai Bahasa Indonesia, kata-katanya manis dan sopan,” tambahnya.
Namun karena Zahra masih sekolah, Ia meminta kepada Wawan agar jangan dulu pacaran, karena Zahra harus menyelesaikan sekolahnya dulu. Pada pihak keluarga Zahra, Wawan mengaku sebagai orang Malang, Jawa Timur, namun saat ini ia tinggal di Jogjakarta dan sedang memulai merintis bisnis angkringan. “Wawan ngakunya kalau siang ia jaga Warnet. Kalau malam jualan di angkringan,” tambah Kakak Ibu Zahra Ari setiawati (46)
Selain itu, Wawan juga mengatakan bahwa saat ini sedang menabung dan ingin memberangkatkan kedua orang tuanya umroh ke tanah suci. Wawan juga berencana untuk membangun bisnis angkringan di wilayah Purbalingga dan Purwokerto.
Syarif ayah Zahra menambahkan, saat kejadian, ia sedang berada di Jakarta . Saat itu, tanggal 15 Mei, ia dikabari bahwa anaknya belum pulang. Sehingga, ia menelpon balik tentang kabar yang ia terima dari istrinya. “Setelah dapat kabar saya langsung pulang, kepala sudah pusing,” katanya.
Sesampainya di rumah, Zahra belum juga pulang. Sehingga, pada tanggal 16 mei jam 12.00 WIB ia melaporkan hilangnya anaknya dan bergharap polis bisa membantu untuk menemukan anaknya.
Ia mengaku usaha pencarian sudah dilakukan dengan berbagai cara. Bahkan, para tetangga juga ikut membantu pencarian anaknya. “Ada info anak saya di Purwokerto, para tetangga langsung berangkat ke Purwokerto. Begitu ada kabar di Bumiayu, kita berangkat ke Bumiayu,” ceritanya.
Ayah Zahra juga mengaku hari ini ia datang ke Polres Purbalingga guna melaporkan kembali hilangnya anaknya. Dalam laporan tersebut, pria yang diduga bernama Wawan juga ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Polres Purbalingga dan dijerat dengan tindak pidana melarikan anak dibawah umur tanpa seizin orang tuanya sebagaima dimaksud Pasal 332 KUHP dengan laporan polisi nomor LP/B/117/VI/2015/JATENG/RES PBG tertanggal 12 Juni 2015.
Selain itu para teman-teman korban juga ikut melakukan pencaraian yang posting melalui media sosial. Seperti yang tertulis dalam grup Info Cegatan Purbalingga. Postingan tersebut juga dilengkapi dengan foto zahra.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setyadji melalui Kasat Serse AKP Djunedi SH menjelaskan, Polres Purbalingga menetapkan Wawan Riansyah (25) sebagai tersangka dan masuk dalam daftar pencarian orang
(DPO) karena yang bersangkutan telah membawa pergi Zahra Nur Afifah (16) warga RT 03/03 Purbalingga Lor, Kecamatan
Purbalingga hampir sebulan lalu.
“Setelah kami lakukan pencarian dan berdasarkan bukti-bukti, korban dibawa pergi oleh Wawan dan dia ditetapkan sebagai
tersangka dan DPO. Wawan sendiri belum diketahui warga mana, itu masih dalam penyelidikan,” kata Djunaidi, Jumat (12/5).
Pihaknya tengah berkoordinasi dengan Polres di wilayah eks-Karesidenan Banyumas termasuk ke wilayah Jawa Barat dan Jakarta
untuk mencari keberadaan orang tersebut. “Kami upayakan melakukan pencarian. Kami meneliti latar belakang hilangnya Zahra, ini ada sedikit petunjuk. Kami sedang bergerak mencari Zahra,” tegasnya.(jok/amr/bdg)
Facebook
Twitter
Instagram
Google+
YouTube
LinkedIn